Kraukk.com

728 x 90

my twitter

Follow g1g1kel1nc1 on Twitter

Selasa, 27 September 2011

DD : Elegi Seorang Penyanyi Dangdut

Lagu dangdut sepertinya selalu dianggap sebagai musik orang pinggiran atau rakyat kelas bawah. Kata-kata yang terkandung didalamnya kadang terlalu blak-blakan. Tetapi kenyataannya banyak juga lagu-lagu dangdut yang menjadi fenomena di tengah masyarakat.

Selain itu , kisah sukses para penyanyi dangdut pun selalu mempunyai cerita. Berangkat dari pengalaman artis panggung di kampung hingga menjadi seorang superstar di Ibukota. Atau mungkin seperti Mba Inul Daratista, berkat rekaman video yang menyebar di dunia internet. Dalam video tersebut memperlihatkan dirinya sedang tampil disebuah panggung hingga orang-orang mengenal Inul dengan sebutan "Goyang Ngebor".

Tetapi, di dalam buku fiksi karangan Ronierays, yang mempunyai 224 halaman ini, bukan bercerita tentang Inul sebagai penyanyi dangdut. Buku ini menceritakan kisah seorang wanita yang sukses seorang artis dangdut bernama Prisyla dan juga melainkan kisah mengharukan dibalik suksesnya. Kisah yang mungkin dapat menimpa siapapun yang ingin mencapai kesuksesan, terkenal dan tidak ingin miskin harta. Keluarga dan harga diri dijual demi mendapatkan kehormatan di gemerlapnya dunia panggung keartisan.

Sebagai pembaca, mungkin akan terbawa arus kemarahan kepada penyanyi dangdut wanita yang dengan tega meninggalkan suami dan ketiga anaknya demi harta dan kepopuleran. Di depan mata suami dan anaknya yang masih usia enam tahun pergi demi lelaki lain yang bisa mewujudkan impiannya sebagai artis terkenal di kota.

Figur suami dan sekaligus seorang bapak yang ditulis Ronierays dalam tokoh Affandi , memberikan keteduhan dan keseimbangan dalam novelnya ini. Bagaimana Affandi ini, mampu berbesar hati terhadap perbuatan istrinya yang telah melukai hatinya, meninggalkan dendam di hati anak tertua mereka, Bara. Setiap orang yang membaca figurnya yang penuh maaf dan lembut hati akan tersentuh. Dan akan mengucapkan "Sungguh beruntung Prisyla bersuamikan Affandi."

Kesadaran itu muncul dalam diri Prisyla setelah ia sukses mendapatkan apa yang ia ingini. Pernikahannya dengan Yohan, lelaki yang telah berhasil membawanya lari dari keluarganya pun mulai diambang kehancuran, apalagi pertengakaran mereka semakin memuncak saat Prisyla ingin punya anak dari Yohan.

Yohan, tidak mencintainya seperti mantan suaminya, Affandi mencintainya dan bahkan lebih menghargainya. Yohan hanya memanfaatkan dirinya sebagai mesin pencetak uang dan hanya untuk membalaskan dendam pribadinya terhadap Affandi yang telah menikahi Prisyla, kekasihnya dulu.

Yohan segaja menghancurkan keluarga Affandi dan mempermalukannya dengan mengirimkan uang ganti istrinya, Prisyla. Sebuah dendam dan sakit hati yang dalam membuat Yohan tega melakukan itu terhadap teman satu kampung dan satu kelompok orkes melayu. Sebuah sikap yang tak pantas ditiru!

Kesadaran akan kesalahannya yang telah meninggalkan keluarganya, membuat Prisyla kembali mencari mereka. Saat ke Banyuwangi, tempat awal mereka membina keluarga ternyata kehadirannya ditolak oleh warga yang marah akibat perbuatannya. Mereka tidak lagi memandangnya sebagai seorang penyanyi terkenal,melainkan seorang istri dan ibu yang tega meninggalkan keluarga demi uang.

Akhirnya sebuah pertemuan keluarga itu tak terhindakan lagi. Namun, pertemuan itu membawa luka di hati Bara, anak tertuanya, sedangkan dua anak kembarnya tidak mengetahui kalau kehadiran wanita yang mereka kenal sebagai artis itu adalah ibu mereka sendiri. Karena mereka mengganggap ibu mereka telah mati di laut saat kapal membawa mereka dari Kalimantan demi menolong mereka.

Pertemuan kembali ini membawa tradegi. Jantung Affandi yang tidak kuat akhirnya membuatnya pergi dari dunia. Satu sikap yang diperjuangkan oleh Affandi kepada anak-anaknya yakni "Jangan membalas kejahatan ibunya dan jangan membiarkan amarah karena dendam menguasai jiwa Bara, anaknya." Betapa figur seorang bapak yang sangat mulia ditunjukan oleh Affandi di depan Prisyla kepada anak lelakinya tersebut.

Bagian akhir , diceritakan Prisyla pergi dari anak-anaknya. Tetapi kali ini setelah ia melakukan sebuah janji demi mereka. Tidak diceritakan ia pergi kemana. Satu hal yang telah terjadi, perubahan besar dalam dirinya atas kesalahannya dimasa lalu telah ia tebus demi anak-anaknya dan masa depan mereka. Jawaban atas peristiwa masa lalu yang ditanya anak-anaknya yang kini telah dewasa, dijelaskannya dengan terbuka agar mereka mengerti walaupun berat bagi mereka untuk menerima kenyataan atas apa yang telah ibunya lakukan dimasa lalu.

Akhir yang menjadi perenungan bagi pembaca pula. Apakah penyanyi ini akan berkumpul bersama anak-anaknya. Atau mungkinkah suatu hari anak-anaknya akan datang kepadanya, entahlah , tetapi saat Prisyla pergi untuk kali ini ia mempunyai tujuan.

Judul buku : DD : Elegi Seorang Penyanyi Dangdut
Penulis : Ronierays
Penerbit : Samanty - Jogjakarta , 2010
ISBN : 978-602-96889-1-7
Dimensi buku : 13 x 19cm dengan viii + 224 halaman
website link : http://www.leutika.com/produk/10041/novel/100865/dd_elegi_seorang_penyanyi_dangdut/100847/ronierays

Jakarta, 01 Oktober 2011

veronica setiawati
www.veronicasetiawati.blogspot.com

1 komentar:

terima kasih atas komentar anda :)