Kraukk.com

728 x 90

my twitter

Follow g1g1kel1nc1 on Twitter

Sabtu, 24 Maret 2012

Potong Gaji

Hal yang paling tidak mengenakan bagi karyawan adalah potong gaji. Terlambat datang ? Potong Gaji, salah beli barang ? Potong Gaji, bikin rekening baru dari kantor ? Juga potong gaji hehehe..

Cerita soal potong gaji, ada kisah yang bikin saya jadi kesel banget dengerinnya. Ini kisah nyata juga dan mungkin pernah dialami oleh teman-teman yang bekerja di SPBU terutama yang pakai seragam merah. Itu loh yang kalau di iklan “Dimulai dari angka nol yaaaa?”

Pagi menjelang siang, saya kan berada di SPBU. Jangan tanya ngapain ya? :D . Nah terus, lagi nunggu mobil yang lagi isi bensin, saya denger suara-suara ribut tuh dibelakang. Maksudnya ga jauh dari box selang pengisian bensin premium juga.

Ngintip sebentar karena saya pengen banget tau ada apa sih ribut-ribut e eh ternyata ada sebuah mobil yang masih nancep itu kepala selangnya trus udah kabur ups maksudnya udah jalan. Alhasil itu selang putus deh dan ribut-ribut yang saya denger karena teriakan para petugas SPBU yang pakai seragam merah itu.

Loh Koq pada teriak? Ya iyalah, karena melihat selang terputus dan masih nyantol di lubang pengisian bensin di mobilnya, pikiran mereka adalah “POTONG GAJI”! beneran saya ga boong hehe... Biayanya katanya sekitar RP 3 jutaan dan itu ditanggung oleh semua petugas yang pakai seragam merah itu.

Satu orang petugas, cewe masih muda banget berdiri disamping saya. Pucat langsung mukanya, dan berkali-kali ia menyebut “Astafigrulloh” sambil berusaha menahan air matanya supaya tidak menangis. Saya heran kenapa sampai begitu. Lalu dia cerita dari SPBU tersebut, pasti akan memotong gaji mereka.

Menurutnya lagi, padahal belum lama seminggu yang lalu, kejadian yang sama terjadi juga dan mereka sudah dipotong gajinya untuk peristiwa selanjutnya. Dan kini belum selesai masa potongan gaji mereka, ditambah lagi peristiwa yang sama.

Saat itu juga pikiran mereka terpecah , konsentrasi mereka juga buyar apalagi pagi menjelang siang itu banyak mobil yang mengantri untuk isi bensin. Lalu datang lagi petugas yang cowo sambil tanda tangan struk langganan saya, iapun menahan kesal bercerita kepada saya.

“Kemarin baru aja dipotong gaji kita semua bu, aduh mana gaji kecil , habis deh dipotong terus.” Saya menyarankan agar tenang dan biar konsentrasi kerja. Dan saya lihat juga mobil yang telah menyebabkan selang bensin itu putus mau bertanggung jawab. “Iya bu kalau dia sampai lari , kita bakar tu mobilnya!”

Saya hanya menahan nafas mendengar emosi yang meluap dari kata-katanya. Perasaan kesal karena dua kata “POTONG GAJI” telah menghantui pikiran mereka. Di dalam pikiran mereka, harus mengganti sebuah kerugian perusahaan yang seharusnya tidak mereka tanggung. Daaan, jumlahnya yang harus mereka ganti itu jika ditotal lebih dari gaji mereka.

Potong gaji? Duh rasanya ga rela banget dan pasti cicilan itu akan lama tergantung jumlah kerugian yang akan mereka ganti. Kalau penghasilan tidak seberapa, karyawan rendah, dan dilapangan harus menanggung beban yang berat karena dipotong gaji, bagaimana rasanya? Lalu solusi dari kejadian tersebut? Saya tidak tau lagi dan kalau mungkin pengendara itu tidak bertanggung jawab, maka dengan berat hati para petugas seragam merah itu dipotong gajinya.

Dari cerita ini sih saya hanya minta tolong aja, kasihanlah dengan para pekerja itu. Gaji mereka ga besar loh dan paling tamatan SMA/SMP. Kalalu sampai kejadian seperti yang diatas menimpa mereka , apa ga punya rasa belas kasih karena harus mereka loh yang nanggung semua itu padahal bukan sepenuhnya salah mereka kan?

Semoga peristiwa itu jadi pelajaran bagi kita semua dan bagi perusahaan untuk lebih bijak dalam memotong gaji karyawan. Daripada nanti di demo ? Hehe..

Salam damai aja yaaa..

Jakarta, 24 Maret 2012
Veronica Setiawati