Kraukk.com

728 x 90

my twitter

Follow g1g1kel1nc1 on Twitter

Selasa, 18 November 2014

( cerpen ) Pada Satu Cinta..



Aku telah mempunyai kekasih. Walaupun dia jauh diseberang sana tetapi aku tetap menjaga hubunganku tetap baik dengannya. Aku berusaha semampuku untuk tidak mengecewakan dia. Atau pun mendengar sesuatu yang buruk tentangku , apapun itu termasuk mungkin berita tidak sedap mengenai kedekatanku dengan wanita-wanita di tempat baru ku ini.

Tujuanku datang ke kota Jakarta hanya untuk bekerja dan aku juga ikut dalam sebuah pelayanan di gereja. Namun di tengah-tengah kejenuhan hidupku, aku bertemu dengan seorang wanita. Tiba-tiba aku lupa dengan dia yang disana, aku lupa diriku dan berusaha untuk mendekati wanita yang mempunyai senyum yang manis.

Kami sama-sama dalam satu pelayanan , jadi setiap minggu ketika dia bertugas saya selalu melihat dia. Suatu hari… “Hai” sapanya. Degh , rasanya tidak percaya dia menyapaku. Aku semakin penasaran dengannya.
Saat bersamaan, dia calonku yang ada diseberang sana menghubungi ponselku. “Mas, kamu tidak pernah lagi menghubungiku? Sibuk , ya?” sebuah sms masuk saat pikiranku juga sedang memikirkan wanita itu. Ada rasa bersalah menyelinap dan malam itu , aku tidak bisa tidur. Muncul pikiran supaya apa yang aku rasakan kepada wanita itu tidak usah berlanjut.

Pada akhirnya kesempatan itu datang, entah memang semesta alam membaca dan turut merestui niatku ini. Aku berkenalan dengan wanita itu, dia ramah, periang, dan tentu punya senyum yang manis. Aku suka dengan karakter yang ada padanya. 

Kemudian aku berbicara dan berkenalan dengannya lewat sms, dia juga wanita yang cerdas, punya daya juang akan hidupnya, juga keras dan sedikit ketus. Beberapa kali aku mencoba untuk menanggapi sms nya dengan biasa dan selayaknya berteman. Memang aku menangkap bahwa wanita itu tertarik kepadaku dan memancing rasa tertarikku juga padanya. Namun, aku tidak bisa karena ada wanita lain yang akan menjadi calonku.

Aku tidak bisa mengatakan terus terang kepadanya, aku hanya ingin dia “membaca” pesanku dan mengerti kalau aku tidak bisa membalas perasaan suka yang dia tawarkan kepadaku. Aku tidak ingin menyakitinya tetapi aku telah membuatnya kecewa. Yah kecewakan dia dengan mencoba menghindar darinya. 

Suatu hari di saat pelayanan kami bertemu lagi. Ada yang berubah dan aku tidak mendekatinya. Tetapi aku menjadi malu, saat dia masih mau menyapa aku seperti biasa. Aku menyesal telah mengecewakan dia walau mungkin kata-kata makian tidak keluar dari bibirnya yang ramah. Tetapi sikapnya telah cukup menampar egoku. 

Sekarang, aku berharap dia dapat menemukan pria yang benar-benar dapat menerimanya. Dan aku banyak belajar dari kejadian ini , entah kenapa aku sangat rindu kekasihku di sana. Apa kabar dia selama aku tidak ada disampingnya? Masih setiakah ia padaku. Ku raih ponselku “Hallo sayang…”

**
PS : dari penulis .. jadi inget lagunya Glenn Fredly 
Masihkah mungkinKu kembali tuk mengisi harimu
Yang jelas hatiKu tak lagi sanggup jauh darimu

Chorus:
Aku kan berjanji
Takkan mengulang segala kesalahan
Aku kan mengabdi
Pada satu cinta dan itu dirimu
Jujur ku hanya seorang lelaki
Yang terkadang tak lepas dari goda

Harus kumiliki
Kesempatan tuk menyayangmu lagi
Chorus:
Aku kan berjanji
Takkan mengulang segala kesalahan
Aku kan mengabdi
Pada satu cinta dan itu dirimu
Jujur ku hanya seorang lelaki
Yang terkadang tak lepas dari goda

Kulihat kau ragu
Adakah yang telah mengganti aku

Jakarta, 18 November 2014
Penulis
Veronica Setiawati

Sabtu, 15 November 2014

Bunga Mimpi



Katanya itu suatu pertanda
Tapi ada yang bilang hanya sekedar pikiran alam bawah sadar
Tapi buatku bisa jadi pertanda
Atau bisa membuatku berjaga-jaga
Atau bisa sebuah jawaban yang sebenarnya

Bunga mimpi biarlah menghiasi tidurku
Apapun warna yang tampil tetaplah indah
Serahkan semuanya kepada yang kuasa
Yang memberikan taman bunga mimpiku

Jika ia berasal dari padaNya
Tentu ada tujuan dan aku harus bersiap
Hatiku harus siap, pikiranku harus siap
Karena saat itu terjadi, yang lain tak siap

Bunga mimpi biarlah menghiasi tempat istirahatku
Bila bukan daripadaNya maka akan berlalu seperti angin
Dan hanya hamparan bunga kering yang tersapu angin
Dan diantara bunga mimpiku
Ada kamu di dalamnya.