Kraukk.com

728 x 90

my twitter

Follow g1g1kel1nc1 on Twitter

Selasa, 26 April 2011

Kerja Di Rumah, Emang ‘Napa? - By Anang YB

RESENSI BUKU V
Kerja Di Rumah, Emang ‘Napa? - By Anang YB

ISBN 978 – 979 – 22 – 5104 – 3, GM 204 01 09 0144 Non Fiksi
Judul : Kerja Di Rumah, Emang ‘Napa?
Editor: dra. Eni Setiati
Diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama, Kompas Gramedia Building Blok I Lt. 4 – 5 Jl. Palmerah Barat No. 29 – 37 Jakarta 10270

Apa yang ada di benak pembaca saat melintas di toko buku, lalu membaca Judul Buku ini? Semacam tantangan kah yang ada pikirkan? Saya pun berfikir demikian, jika hal tersebut adalah benar. Kerja Di Rumah, Emang ‘Napa? Seperti menjawab segala cibiran atau pandangan miring orang pada umumnya bila mendengar kalimat “Kerja Di Rumah.”

Penasaran dibuatnya, saya membaca isi buku yang bersampul kuning ini. Sampul depan dengan berilustrasi penulis dan kedua anaknya sedang melihat isi laptop ayah mereka, serta uang yang bertumpuk disebelah mereka. Saya mengerti maksud dari judul buku yang seperti menantang siapapun yang membacanya. Karena isi buku ini adalah ungkapan hati dan pengalaman serta semacam pembelaan diri sang penulis saat memutuskan untuk kerja di rumah.
Tutur kata yang disampaikan penulis memang seperti memancing emosi pembaca. Tetapi jangan terpancing dahulu sebelum selesai membaca sampai akhir, karena tidak akan menemukan maksud dan trik yang ditulis oleh penulis pada bagian akhirnya. Penulis menyebutkan bahwa buku ini merupakan sebuah kumpulan surat buat para pembaca atau lebih akrab disapanya Sahabat.

Pandangan miring dan hal yang tak lazim apabila seorang suami membanting setir dengan menjadi pekerja rumah pasti akan diterima. Sedangkan sang istri mencari nafkah sebagai orang kantoran. Hal inilah yang menjadi tulisan awal dari surat-surat penulis kepada para sahabat pembacanya. Dimana kesepakatan penulis dengan istrinya untuk menjalani mencari nafkah dengan cara demikian.

Bahasanya sangat santai yang digunakan penulis dalam buku eeh suratnya ini. Sambil menikmati pisang goreng pun dapat menangkap maksud dari suratnya. Di jamin membaca buku ini tidak akan mual karena terlalu banyak berfikir atau cepat menutup buku karena baru beberapa lembar sudah bosan membacanya. Sebanya, Anang YB, sebagai penulis berhasil menyihir pembacanya dengan kalimat yang sangat indah sehingga tak terasa sudah habis dibaca.

Seperti halnya sebuah surat, setiap bagian dari masalah diceritakan secara menyeluruh tidak lompat-lompat. Satu bagian cerita diselesaikan sampai habis lalu melanjutkan kecerita berikutnya. Bukan hanya terlena akan pengalaman hidupnya saat dan ketika menjalani bisnis dari rumah. Tetapi surat penulis ini membuat saya berfikir akan apa yang disampaikannya.

Penulis menceritakan beberapa trik dan tips bagi keluarga atau pasangan suami istri yang hendak banting setir kerja di rumah. Penulis yang juga seorang geografer , mempunyai berbagai macam tulisan yang tertuang dalam blognya. Pemikirannya dan pengalamannya dalam tulisan digunakan untuk memperkenalkan pekerjaannya ini. Bebagai contoh jenis pekerjaan yang dapat dilakoni para calon pekerja di rumah. Setiap jenis pekerjaan itu ditulis detail dan terperinci oleh penulis. Bagaimana penulis bisa mengetahui sedemikian detailnya ya?

Salah satu cara adalah dengan menjalin sebuah network atau kekerabatan. Pesahabatan dengan berbagai macam orang dan kalangan pun diceritakan secara terbuka oleh penulis. Bagaimana seorang rekan bisnis menghianatinya, mengambil bonus dan sebagainya saat penulis menjalankan pekerjaannya. Tak segan penulis menceritakan semua pengalaman buruknya dalam suratnya yang setebal 152 halaman ini.

Bagian akhir suratnya, diselipkan sebuah tanya jawab penulis dengan salah seorang pelaku bisnis rumahan. Ibu Novi yang seorang lulusan Master Geomatic Engineering di Jerman, yang memilih buka usaha rumahan dan berhenti dari pekerjaannya disebuah perusahaan gas dan minyak. Usaha menjual batik Cirebon dan jilbab yang dirintis bersama dua orang sahabatnya. Alasannya lebih memilih kerja dirumah daripada dikantor dijelaskan lewat tanya jawab dengan penulis. Dengan gaya yang santai dan ramah ia menjawab setiap pertanyaan penulis.

Rasanya saat ini memilih profesi bekerja sebagai orang rumahan bukan hal yang tabu untuk dijalankan. Dan mungkin dengan sedikit ilmu dan pengalaman yang dibagikan penulis dan pengalaman Ibu Novi dapat menginspirasi siapa saja. Kerja Di Rumah, Emang ‘Napa? Toh sama-sama bisa menghasilkan keuntungan selain bekerja kantoran. Dan sudah banyak yang membuktikannya. :)

Jakarta, 25 April 2011
By Veronica Setiawati
Email : mawarputih23@gmail.com
http://g1g1kel1nc1.wordpress.com

1 komentar:

terima kasih atas komentar anda :)