Kraukk.com

728 x 90

my twitter

Follow g1g1kel1nc1 on Twitter

Minggu, 16 Oktober 2011

Flying With Garuda.. Oh So Sweet..

Subuh, saya sudah berkumpul dengan teman-teman yang bergabung untuk Lumix Fun Photo Trip dari Majalah Tamasya, di Bandara Soekarno Hatta Jakarta terminal 2F. Tripnya sih naik pesawat dan inilah yang kali ke dua saya lakukan yakni naik pesawat sedangkan trip bersama Tamasya baru ini saya bergabung. Tujuan Fun Photo Trip adalah Magelang dan dengan pesawat Garuda menuju Yogyakarta.

Saat menunggu, eh mata saya melihat sesosok gadis bule yang tak lain adalah Nadine Chandrawinata. Dia mau trip kemana tuh, entahlah karena bawaannya sangat banyak! Saat saya sudah didalam dia bergabung bersama teman-temannya yang lain.

Setelah melewati pemeriksaan barang-barang dan pemeriksaan identitas penumpang dari pesawat Garuda, ternyata ada rombongan dari Trans TV untuk acara Peppy The Explorer. Wah , ga nyangka ternyata satu pesawat dengan mereka ke Yogya.

Seperti yang saya beritahukan ini adalah kedua kalinya saya bepergian dengan pesawat. Wuiih canggih dengan Garuda pula! Mama saya saja sampai iri, kepengen pergi juga naik Garuda. Yah ini juga karena jalan-jalan dengan Majalah Tamasya.

Setelah nunggu cukup lama, baru deh tiket keberangkatan dengan GA202 diberikan satu persatu. Canggung beneran deh ketika bawa barang-barang ke dalam loket check in di Bandara. Pemeriksaan pertama barang-barang melewati mesin detector begitupun dengan badan saya. Lolos deh pemeriksaan.

Eh, ada yang lucu, mungkin karena sedang bingung juga saat masuk ada seorang ibu , ia jongkok untuk menerobos masuk lewat sebuah celah dari pintu besi. Saya heran koq lewat situ kan ada pintu dan benar saja ia ditegur oleh seorang keamanan.

Lucunya juga neh bingung saya neh kemana lagi setelah di dalam karena yang saya lihat kok banyak yang antri. Ikuti teman sampai ikut antri check in bagasi dan ternyata di tengah antrian baru sadar kan ini sudah proses check ini dengan ketentuan bagasi 20kg. Saya dan teman itu keluar dari antrian dan menuju pintu ruang tunggu pesawat Garuda. Bawaan saya tidak banyak sampai berkoper-koper untuk dimasukan ke bagasi.

Lalu saya melewati lagi sebuah loket pemeriksaan barang-barang dengan pintu detector dan setelah melewatinya seorang petugas wanita menempelkan sebuah alat sensor di tubuh saya eh tepatnya diperut saya deh. Setelah tak didapati apapun yang menurutnya barang berbahaya saya pun melanjutkan ke dalam ruangan untuk menunggu pesawat.

Sebelum masuk , ada pemeriksaan KTP atau identitas dari calon penumpang pesawat. Wah , untungnya saya bawa kalau tidak urusannya bisa gagal atau bikin surat pernyataan deh seperti kejadian yang dialami Bude saya. Dari KTP tersebut dicocokan deh namanya dengan yang ada di tiket pesawat setelah itu baru bayar Rp 40.000,- ( kalau di Bandara Adi Sutjipto- Yogya Rp 35.000 ), lalu bisa duduk sampai ada pemberitahuan untuk masuk ke dalam pesawat. Nah, saat menunggu itulah saya melihat ternyata ada rombongan dari Trans TV untuk syuting Peppy The Explorer.

Baru deh saat ada pemberitahuan pesawatnya siap berangkat, mulai deh tunjukin tiketnya trus discan oleh petugasnya dan saya bersama penumpang pesawat Garuda menuju sebuah bus untuk diantar ke pesawat. Kalau waktu pertama saya naik pesawat, tidak pakai bus tetapi jalan dilorong itu eh tau-tau sudah di depan pintu pesawat hehe.

Di depan pintu sudah disambut oleh Pramugari dan Kapten pesawatnya lalu lewati first classnya. Asik ,ternyata saya duduk dekat jendela. Cuaca juga sangat mendukung dan sangat cerah. Barang-barang sudah saya masukan ke dalam bagasi kabin pesawat lalu memasang seat bealt. Saya membayangkan pertama kali naik pesawat tapi waktu itu bukan Garuda tapi Batavia Air dan rutenya pun jauh ke Kupang!

Naik Garuda memang mahal tetapi pelayanannya bagus. Sebelum pesawat tinggal landas, kami diberikan permen. Setelah pesawat sudah diatas , dibagikan satu boks kue dan juga bila ada yang ingin minuman seperti susu,kopi atau teh. Tempat duduknya juga empuk dan luas tetapi karena tekanan udara di kabin, telinga saya jadi berdengung. Turun dari pesawat rasanya koq saya jadi budeg, apalagi kecil sekali suara yang saya dengar dan belum lagi kepala saya seperti berputar. Jetlag deh saya.

Saat pulang pun juga menggunakan pesawat dengan Garuda GA215 dari bandara Adi Sutjipto – Yogyakarta. Namun kalau untuk pemeriksaan tidak seketat sewaktu di Jakarta, yah paling tidak prosedurnya sama. Bagi teman-teman yang membeli oleh-oleh jadi ada tambahan untuk bagasi. Ruang tunggu di Bandara luas seperti di terminal bus dan ada empat pintu menuju pesawat. Eh, lagi-lagi ketemu rombongan Peppy dan tak buang kesempatan, saya pun berfoto dengan dia.

Di bandara Yogyakarta ini terdapat beberapa outlet yang menyediakan oleh-oleh , bacaan ataupun lounge untuk para penumpang pesawat. Bangku-bangku panjang di ruang tunggu pesawat membuat saya teringat akan cerita Trinity , di bukunya -The Naked Traveler, bangku-bangku ini dapat menjadi tempat tidur bila pesawat delay.

Wiih untungnya hal itu tidak sampai terjadi pada saat kembali ke Jakarta. Tapi untuk pesawat Lion Air ada pengumuman keterlambatan mendarat. Duuh ga tega deh kalau sampai lihat muka-muka lusuh karena pesawat ditunda.

Beberapa nama juga dipanggil di pengeras suara bandara karena pesawat akan berangkat. Mungkin, mereka sedang di toilet, makan atau mungkin sedang bayar di outlet hehe. Riuhnya penumpang pesawat yang antri sangat panjang di depan pintu pemeriksaan sebelum naik pesawat. Benar – benar sangat berbeda dengan di Bandara Soekarno Hatta. Namun isunya bandara Yogyakarta akan berpindah tempat dekat pantai Parangkritis dan mungkin bisa lebih luas. Ya semoga lebih bagus lagi pelayanannya juga tempatnya.

Ketika sudah berada dipesawat pun segala bentuk barang elektronik yang memiliki signal harus di nonaktifkan. Ketika pulang, pesawat Garuda dilengkapi monitor sehingga penumpang hanya melihat intruksi keselamatan dasar yang biasanya dilakukan oleh pramugari sebelum pesawat tinggal landas. Kemudian ada beberapa pilihan hiburan musik atau film.

Pesawat bergetar saat melewati awan atau gumpalan awan. Tetapi dari balik kaca saya melihat pemandangan diluar sangat bagus. Pada saat pesawat berada di atas gumpalan awan yang seperti istana. Tetapi diatas awan masih terdapat langit yang biru. Lalu dibawah, terlihat puncak gunung menyembul diantara awan yang putih.

Saat malam hari dalam perjalanan pulang menuju Jakarta, terlihat lampu-lampu kota seperti berlian , indah sekali. Sesekali awan menutupi dan ketika semakin dekat landasan , lampu-lampu dari kota terlihat cerah. Menakjubkan!

Pengalaman yang masih sama saat naik pesawat yakni lega bila berhasil mendarat dengan sempurna hehe..

Salam ,
Veronica Setiawati
Peserta Lumix Fun Photo Trip Magelang – Majalah Tamasya
www.veronicasetiawati.blogspot.com
Email : g1g1kel1nc1@yahoo.com.au

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda :)