Setiap orang yang melayani, tidak pernah berbuat untuk
dirinya sendiri. Dan ketika ia berhadapan dengan orang lain, maka yang namanya
sakit hati atau perasaan atau ke-aku-annya dilukai pasti ada. Tidak jarang ,
saat kita sudah menyiapkan diri untuk melayani, ternyata yang didapatin hanya
membuat sakit hati, kekecewaan, kemarahan, kekesalan yang pada akhirnya merusak
dari pelayanan itu sendiri. Bukan hanya tujuan dari pelayanan , tetapi
komunitas itu sendiri dan semua anggotanya. Tidak ada kedamaian, kesatuan dan
bahkan lebih celakanya , satu persatu mengundurkan diri karena sakit hati.
Semoga kita dapat mejadi pelayan Allah yang lemah lembut dan rendah hati seperti Yesus. Pelayan Allah yang berani mengampuni dan diampuni. Berani mewartakan kasih Allah tanpa menjadi sakit hati. Sehingga nama Tuhan semakin dipermuliakan, Amin
Semakin banyak orang yang mengalami sakit hati karena
kebencian dari akibat pelayanan, bagaimana dapat mewartakan kasih Tuhan yang
mampu mengampuni? Hidup pelayanan pasti
akan mengalami penderitaan. Seperti Yesus yang akhirnya menerima penderitaanNya
karena melayani umatNya. Tetapi umatNya ternyata menolak Dia. Pelayanannya
dianggap bohong , tipuan , menghasut rakyat dan Allah yang mereka sembah.
Apakah ada yang enak dari pelayananNya?
Satu hal yang saya pelajari dari Yesus, saat Dia mengalami
sakit hati dari pelayananNya, Dia mau mengampuni. Dia setia dan menyerahkan
segalanya dalam doaNya kepada BapaNya. Hati siapakah dapat tahan dalam menahan
kemarahan , kebencian dan sakit hati yang dalam namun harus tetap setia
melayani? Kalau bukan Allah yang memberikan Roh Kudus ke dalam hati kita, maka
sia-sialah saja pelayanan kita. Karena hanya kasih kuasa Roh Allah saja, yang
memampukan setiap orang yang hendak melayani dengan tulus walaupun nantinya ia
akan mengalami halangan, perasaannya dilukai, hatinya di hina, dikucilkan,
diomongin orang dan segalanya itu, ia tetap bertahan.
Alasannya karena ia tahu bahwa ia menyerahkan pelayanan itu
kepada Allah dan semuanya yang dilakukannya hanya untuk kemuliaan nama Tuhan
saja. Tidak ada keinginan di dalam hatinya untuk mengambil keuntungan pribadi
dari pelayanan itu. Dan ia menyadari bahwa pelayanan yang dipercayakan
kepadanya berasal dari Tuhan sendiri. Tuhan punya maksud dan rencana memakai
dirinya untuk menjadi alatNya bagi kemuliaan namaNya. Karena ia berharga
dimataNya, ia telah mendapat belas kasihan Tuhan dan ia ingin membagikan kepada
semua yang dilayaninya bahwa Tuhan itu sunggu baik, Ia sungguh berbelas kasih.
Saya sungguh bersyukur , bila ada yang memulai pelayanannya
dengan bertanya dahulu kepada Tuhan, “Tuhan, apakah ini pelayanan saya? Apakah
disini saya sungguh diperkenankan untuk memuliakan namaMu? Menceritakan tentang
kebaikanMu dan kasihMU yang telah menyelamatkan hidupku?” Bila pelayanan ini
adalah sungguh berasal dariNya maka mintalah juga dariNya untuk belajarlah
dariNya bagaimana “lemah lembut dan rendah hati”. Perkataan yang lemah lembut meredakan
kegeraman dalam hati dan rendah hati memampukan kita mengampuni segala hal yang
membuat hati kita sakit hati. Jangan biarkan hati kita dipenuhi oleh luka-luka
batin yang membuat kita menjauh dari sesama. Bagaimana dapat menjadi alat bagi
kemuliaan nama Tuhan bila hati kita selalu dan selalu dipenuhi oleh kemarahan
dan luka batin?
Apakah kita mau seumur hidup hanya di penuhi oleh kekesalan
tanpa mau mengampuni , tanpa mau merubah sikap dan terus mengagungkan ke-aku-an
kita? Yesus telah berkorban dikayu salib hingga harga dirinya pun turut
terluka. Namun di atas kayu salib Dia mendoakan “Ya Bapa , ampunilah mereka,
sebab mereka tidak tahu apa yang telah mereka perbuat!” Janganlah lagi mulut
kita , atau pun perkataan kita juga menyakiti orang lain. Belajar dari Yesus,
yang selalu memandang kita setiap pribadi bagaimana Tuhan caranya aku harus
mengampuni? Mengampuni supaya aku bisa sembuh dari sakit hati ini?
Bila kita telah sembuh karena kasih Tuhan, dan setiap orang
yang kita layani pun pasti akan merasakan kehadiran Tuhan karena mereka melihat
apa yang telah perubahan yang baik di dalam diri kita. Belajarlah bertahan saat
mengalami hal yang buruk dalam hidupmu. Bukankah hidup kita milik Kristus dan
kematian pun rasanya menjadi sebuah keuntungan bagi kita? Lalu mengapa kita
mustii kawatir akan pelayanan? Apakah perlu sampai ribut merasa paling hebat,
paling berjasa, paling punya andil dalam sebuah pelayanan. Jika ada orang yang
tidak menghargai , tidak dipakai lagi atau disingkirkan dari pelayanan
terimalah semua dengan berbesar hati. Pelayanan itu berasala dari Tuhan, Dia
yang memberi dan Dia pula yang memberi. Jika Dia masih mempercayakan sebuah
pelayanan yang lain, maka pasti Ia akan sediakan sebuah ladang yang baru untuk
kita melayani di sana.
Dan bila kita dipercayakan oleh Tuhan, belajarlah rendah
hati dan lemah lembut seperti Dia. Mintalah dalam doa pribadi kita
masing-masing bagaimana caranya melayani yang benar. Mintalah hati yang lemah
lembut dan rendah hati agar perkataan yang keluar dari bibir kita mampu
menjawab kebutuhan orang , tidak menimbulkan pertengkaran dan mampukan diri
kita selalu untuk mampu dengan rendah hati meminta ampunan kepada orang yang telah
melukai hati kita. Supaya hati kita dipenuhi kebebasan dan sukacita ketika
melayani selain itu semua orang dapat memuji Allah kita karena Ia telah
melakukan karyaNya yang mulia bukan hanya untuk kita pribadi saja, tetapi
setiap orang yang kita layani juga merasakan curahan kasih Tuhan.
Semoga kita dapat mejadi pelayan Allah yang lemah lembut dan rendah hati seperti Yesus. Pelayan Allah yang berani mengampuni dan diampuni. Berani mewartakan kasih Allah tanpa menjadi sakit hati. Sehingga nama Tuhan semakin dipermuliakan, Amin
Salam dalam kasih Tuhan Yesus,
Veronica Setiawati