Kita bersyukur telah melewati Retret Agung selama 40 hari. Kita
berjuang dalam doa, pantang dan puasa serta amal bakti sebagai ujud kita
melawan segala hal yang tidak baik. Kita memurnikan diri, mengasingkan diri ,
hidup dalam Sabda Allah, belajar hidup miskin, lemah dan tersingkir dari dunia
ini.
Masa Prapaskah seharusnya membuat kita menjadi peka karena kita menjadi manusia yang baru. Dan di malam
paskah , di mana Cahaya Kristus menang atas kuasa maut , kita membarui janji
babtis kita. Kita menolak hal-hal yang jahat, tahyul dalam bentuk apapun serta
kita menyatakan percaya kepada Allah. Kita didamaikan kembali dengan
Kristus lewat kebangkitannya yang telah turun ke tempat penantian dan pada hari
ketiga Ia bangkit dari alam maut.
Sebagai manusia baru, kita telah diberikan kekuatan untuk
menjalani kehidupan sehari – hari. Kita tidak lagi memandang manusia lain
sebagai musuh tetapi sebagai saudara. Kita akan menjadikan nyata, masa-masa
dimana Tuhan yang telah bangkit itu, menunjukkan kerahimanNya yang tiada batas,
yang telah kita terima untuk kita teruskan kepada sesama kita.
Belas kasihNya Ia tunjukan kepada Thomas.Ketika Ia menunjukkan
bekas luka-luka pada tubuh suciNya, agar tidak ada lagi keraguan di dalam hati
Thomas kepadaNya. Keraguan itu menghalangi Thomas untuk
mengasihi Yesus.
Begitupun juga kepada Petrus, murid yang dikasihi dan telah
dipercayakan kunci kerajaan surga. Ia menghapuskan rasa bersalah dalam hati
Petrus. Ia menguatkan kembali kepercayaan diri Petrus dan cinta Petrus yang
terdalam.
Bila kita renungkan kembali perjalanan hidup kita. Berapa banyak
belas kasih Allah yang telah kita terima? Dan berapa banyak , belas kasih Allah
yang telah kita terima itu, kita berikan juga kepada orang lain diluar diri
kita? Bila kita telah mendapatkan belas kasih kasih Allah yang begitu
besar, mengapa kita tidak ingin memberikannya kepada sesama
kita?
Kita telah diberikan kehidupan, oleh sebab itu cintailah
kehidupan itu sebagai anugrah dari Tuhan. Kita diberikan alam semesta yang
begitu indah , hewan-hewan dan tumbuh-tumbuhan yang ada , berbelaskasihlah
kepada ciptaan Allah itu.
Dunia ini miskin dengan belas kasih. Dunia ini walaupun terlihat
sangat mewah dan megah tetapi isinya penuh dengan kekerasan, ketidaksabaran,
persaingan, keegoisan, kesombongan, irihati, kepalsuan, kesesatan dan cinta
uang. Semua hal itu sepertinya membuat manusia menderita dan semakin membuat
belas kasih itu hilang dari hati. Sampai – sampai untuk mencari orang yang
tulus hati pun menjadi seperti barang langka.
Sebagai umat Kristen yang telah mengalami belas kasih Allah,
dunia ini adalah ladangNya untuk menyebarkan benih – benih belas kasih Allah.
Biarkan jiwa kita yang telah dibebaskan berkat kebangkitan Kristus, melakukan
kebaikan dengan meneruskan belas kasih Allah itu kepada semua orang.
Semoga ujud-ujud doa dan komitment kita pada waktu masa
Prapaskah dapat kita wujud nyatakan dalam tindakan yang penuh belas kasih
kepada mereka yang kecil, miskin dan tersingkir. Mereka yang diperlakukan tidak
adil , mereka yang hilang dan terbuang , mereka yang tersisih, mereka yang
lapar, haus , terpenjara, tidak punya tempat tinggal, sambil
kita terus memohon kepada Yesus agar kita dimampukan untuk melakukan tindakan
belaskasih tersebut.
Selamat Merayakan Paskah,
Selamat Merayakan Belas Kasih Allah kepada manusia,
Belas Kasih Allah itu kiranya yang selalu menjadi pedoman
hidup kita
dalam ucapan dan melakukan tindakan apapun.
Salam
Veronica Setiawati
Admin Page OrangMudaKatolik.net