Kraukk.com

728 x 90

my twitter

Follow g1g1kel1nc1 on Twitter

Kamis, 12 Maret 2015

Beban Hidup : Kesulitan Ekonomi.



Tidak bisa dihindari, hidup di kota besar seperti Jakarta, tidak mungkin tanpa adanya uang.  Permasalahan kurangnya uang  untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga dapat membuat otak manusia berfikir bagaimana caranya untuk mendapatkan uang dengan cepat dan banyak. Mudah-mudahan masih ada orang yang memakai hati nurani dan akal sehat untuk mencari uang tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang lain.

Bisa dibayangkan bila kebutuhan setiap hari harganya tidak terjangkau dan keuangan yang dipunyai sebuah keluarga ternyata di bawah harga tersebut. Jalan satu-satunya untuk mencukupi adalah hutang. Dan tak sedikit keluarga yang akhirnya terjebak dalam lingkaran setan yang bernama hutang. Barang-barang pun ikut lenyap untuk melunasi cicilan dan bahkan anggota keluarga terpaksa ikut mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Saya sebenarnya kasihan dan tidak tega bila semua anggota keluarga harus terlibat dalam urusan mencari uang. Karena bisa saja terlalu memikirkan uang sampai lupa keadaan dirinya, keluarganya , lingkungan sekitarnya dan lupa segala-galanya. Saya tidak ingin mengharapkan agar mereka yang terlalu mengabdikan dirinya untuk mencari uang sampai lupa untuk memperhatikan penderitaan sesamanya atau penderitaan yang ada di dalam keluarganya.

di pasar
Kalau memang sedang kesulitan dalam hal keuangan, batasi diri jangan sampai gila untuk memenuhi pikiran dan hati untuk meraup keuntungan yang sebesar-besarnya. Cukuplah untuk sampai memenuhi kebutuhan hidup dan bila ada hutang lunasi segera.

Juga mengenai minimnya lowongan pekerjaan dengan gaji yang sesuai. Mungkin tidak semua perusahaan akan memberlakukan peraturan yang ada , mereka pun juga tidak ingin rugi. Ada juga perusahaan yang seenaknya menggaji karyawannya, menekan hidup mereka dalam peraturan-peraturan yang dibuat-buat. Tidak ada pemberitahuan apakah yang menjadi hak ataupun kewajiban karyawan. Bisa jadi karena sesuatu kesalahan yang kecil, karyawan tersebut diberhentikan sepihak.


Kebutuhan akan hidupnya memaksa orang untuk mencari dan agar kebutuhan itu terpenuhi segera. Sekarang banyak juga orang-orang yang berjualan. Mereka berlomba-lomba untuk memasarkan produk-produk mereka. Dari online sampai turun ke jalan. Dari di supermarket hingga ke perumahan. Ini gejala apa?
Apakah karena alasan harga yang naik? Gaji bulanan yang diterima tidak cukup untuk memenuhi makan, minum, dan biaya sehari-hari belum lagi untuk pembayaran tagihan bulanan yang juga harus dipersiapkan.

Banyak orang jeli melihat peluang dan sayangnya hanya untuk memperkaya dirinya sendiri. Seperti kapal yang akan tenggelam , mereka berlomba-lomba mencari sekoci untuk menyelamatkan dirinya.  Mungkin tulisan saya ini salah dan mungkin masih ada jiwa-jiwa manusia yang murni dan tulus untuk mencari bekal kebaikan untuk sesamanya. Mungkin masih ada juga yang menjadi seperti Robin Hood.

Entahlah, menurut saya butuh perjuangan berat untuk mencukupkan kebutuhan hidup di kota besar secara ekonomi. Keluhan dari mahalnya harga kebutuhan sekolah, kebutuhan pangan, pakaian, dll membuat kepala sakit dan jiwa menjadi putus asa.

Mudah-mudahan kita tidak cepat mengambil keputusan untuk bunuh diri ya, masih banyak kok kebaikan yang akan kita jumpai di tengah keruwetan. Masih banyak juga orang-orang yang merasakan pertolongan dari kebaikan sesamanya walaupun di tengah cueknya orang-orang kota akan penderitaan dan kesusahan orang lain. Bantuan tidak hanya berupa uang, tapi kalau orientasi kita hanya melulu uang semoga bisa melihat kebaikan orang lain dari sisi yang berbeda dan bukan suatu bentuk persaingan untuk mendapat popularitas..


Kita semua sama-sama mengeluh, menahan sakit seperti perempuan yang akan melahirkan karena situasi ekonomi yang tidak jelas ini. Semoga satu perbuatan baik kita dapat memberikan dampak bagi orang lain dan mereka pun dapat meneruskan lagi kepada yang lain. Sehingga kita mampu menyelesaikan masalah ekonomi yang boleh dikatakan sebagai beban hidup ini.


Sekian coretan uneg-uneg saya yang tidak jelas ini. selamat malam

Salam
veronica

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda :)