Tidak bisa dihindari, hidup di kota besar seperti Jakarta,
tidak mungkin tanpa adanya uang. Permasalahan kurangnya uang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari juga
dapat membuat otak manusia berfikir bagaimana caranya untuk mendapatkan uang
dengan cepat dan banyak. Mudah-mudahan masih ada orang yang memakai hati nurani
dan akal sehat untuk mencari uang tanpa merugikan dirinya sendiri ataupun orang
lain.
Bisa dibayangkan bila kebutuhan setiap hari harganya tidak
terjangkau dan keuangan yang dipunyai sebuah keluarga ternyata di bawah harga
tersebut. Jalan satu-satunya untuk mencukupi adalah hutang. Dan tak sedikit
keluarga yang akhirnya terjebak dalam lingkaran setan yang bernama hutang.
Barang-barang pun ikut lenyap untuk melunasi cicilan dan bahkan anggota
keluarga terpaksa ikut mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Saya sebenarnya kasihan dan tidak tega bila semua anggota
keluarga harus terlibat dalam urusan mencari uang. Karena bisa saja terlalu
memikirkan uang sampai lupa keadaan dirinya, keluarganya , lingkungan
sekitarnya dan lupa segala-galanya. Saya tidak ingin mengharapkan agar mereka
yang terlalu mengabdikan dirinya untuk mencari uang sampai lupa untuk
memperhatikan penderitaan sesamanya atau penderitaan yang ada di dalam
keluarganya.
di pasar |
Kalau memang sedang kesulitan dalam hal keuangan, batasi
diri jangan sampai gila untuk memenuhi pikiran dan hati untuk meraup keuntungan
yang sebesar-besarnya. Cukuplah untuk sampai memenuhi kebutuhan hidup dan bila
ada hutang lunasi segera.
Juga mengenai minimnya lowongan pekerjaan dengan gaji yang
sesuai. Mungkin tidak semua perusahaan akan memberlakukan peraturan yang ada ,
mereka pun juga tidak ingin rugi. Ada juga perusahaan yang seenaknya menggaji
karyawannya, menekan hidup mereka dalam peraturan-peraturan yang dibuat-buat.
Tidak ada pemberitahuan apakah yang menjadi hak ataupun kewajiban karyawan.
Bisa jadi karena sesuatu kesalahan yang kecil, karyawan tersebut diberhentikan
sepihak.
Kebutuhan akan hidupnya memaksa orang untuk mencari dan agar
kebutuhan itu terpenuhi segera. Sekarang banyak juga orang-orang yang
berjualan. Mereka berlomba-lomba untuk memasarkan produk-produk mereka. Dari
online sampai turun ke jalan. Dari di supermarket hingga ke perumahan. Ini
gejala apa?
Apakah karena alasan harga yang naik? Gaji bulanan yang diterima tidak cukup untuk memenuhi makan, minum, dan biaya sehari-hari belum lagi untuk pembayaran tagihan bulanan yang juga harus dipersiapkan.
Apakah karena alasan harga yang naik? Gaji bulanan yang diterima tidak cukup untuk memenuhi makan, minum, dan biaya sehari-hari belum lagi untuk pembayaran tagihan bulanan yang juga harus dipersiapkan.
Banyak orang jeli melihat peluang dan sayangnya hanya untuk
memperkaya dirinya sendiri. Seperti kapal yang akan tenggelam , mereka
berlomba-lomba mencari sekoci untuk menyelamatkan dirinya. Mungkin tulisan saya ini salah dan mungkin
masih ada jiwa-jiwa manusia yang murni dan tulus untuk mencari bekal kebaikan
untuk sesamanya. Mungkin masih ada juga yang menjadi seperti Robin Hood.
Entahlah, menurut saya butuh perjuangan berat untuk
mencukupkan kebutuhan hidup di kota besar secara ekonomi. Keluhan dari mahalnya
harga kebutuhan sekolah, kebutuhan pangan, pakaian, dll membuat kepala sakit
dan jiwa menjadi putus asa.
Mudah-mudahan kita tidak cepat mengambil keputusan untuk
bunuh diri ya, masih banyak kok kebaikan yang akan kita jumpai di tengah
keruwetan. Masih banyak juga orang-orang yang merasakan pertolongan dari
kebaikan sesamanya walaupun di tengah cueknya orang-orang kota akan penderitaan
dan kesusahan orang lain. Bantuan tidak hanya berupa uang, tapi kalau orientasi
kita hanya melulu uang semoga bisa melihat kebaikan orang lain dari sisi yang
berbeda dan bukan suatu bentuk persaingan untuk mendapat popularitas..
Kita semua sama-sama mengeluh, menahan sakit seperti
perempuan yang akan melahirkan karena situasi ekonomi yang tidak jelas ini.
Semoga satu perbuatan baik kita dapat memberikan dampak bagi orang lain dan
mereka pun dapat meneruskan lagi kepada yang lain. Sehingga kita mampu
menyelesaikan masalah ekonomi yang boleh dikatakan sebagai beban hidup ini.
Sekian coretan uneg-uneg saya yang tidak jelas ini. selamat
malam
Salam
veronica
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda :)