Kraukk.com

728 x 90

my twitter

Follow g1g1kel1nc1 on Twitter

Jumat, 04 November 2011

Waspada Gerombolan Copet di Angkot


Ini terjadi beberapa hari yang lalu saat saya pulang kantor. Setelah lama menunggu datanglah angkot warna merah dan berhenti di depan saya dan seorang ibu yang juga menunggu. Awalnya saya duduk di bangku kecil dekat pintu lalu naik lagi seorang anak sekolah yang masih memakai seragam naik ketika angkot ini sudah berjalan sejauh 500 meter kurang lebih. Lalu saya pindah duduk di bangku pendek yang dekat pintu.

Saya merasa ada yang aneh dengan lelaki di depan saya. Ia berpakaian rapi, pakai kemeja , celana jeans dan sepatu. Tetapi duduknya miring ke arah perempuan yang duduk di belakang bangku supir. Anehnya tuh laki mepet terus dengan perempuan itu sampai perempuan itu ketakutan dan berusaha menutupi tas yang ia bawa dengan kedua lengannya. Selain itu jika saya perhatikan, setiap kali perempuan itu membuka tasnya mata lelaki itu tak pernah lepas dari isi tas tersebut.

Kecurigaan saya bertambah lagi pelan-pelan lelaki yang duduk disebelah saya buat ulah juga. Pelan-pelan ia merubah posisi tas ransel yang ia pangku itu menjadi melintang dan menyentuh paha saya. Lalu tangan kanannya menyelinap dibawah tas ransel tersebut dan tangan kirinya diatas tasnya. Aduh, perasaan mulai ga enak dan mata saya mulai tak lepas memperhatikan apa yang akan dilakukan oleh tangan yang siap menggerayangi tas saya.

Mungkin karena saya menunduk untuk memperhatikan gerak gerik tangannya yang tersembunyi di balik tas dan mata saya menatap tajam ke arahnya akhirnya dia sadar diri lalu cepat-cepat menarik tasnya dan memangkunya kembali. Saya sudah bertekad seandainya tangannya menyentuh paha saya sedikit aja atau sampai tangannya masuk ke dalam tas saya , benar-benar saya hajar dia! Saya jedotin ke jendela.

Sudah disebelah saya tak berkutik karena mungkin sudah ketahuan eeh lelaki di depan saya masih beraksi saja. Tak berkedip saya pandangi dia yang terus memandang isi tas perempuan yang duduk disebelah itu.Seakan ia berusaha mencari celah untuk tangannya meraih isi yang ada di dalamnya.

Lama-lama dia sadar kalau saya perhatikan lalu gerakannya seperti orang yang kecacingan. Ia melirik ke orang-orang yang duduk agak ke dalam ( duduk di bangku paling ujung dekat jendela belakang ). Baru disitu saya menyadari kalau mereka duduk di dalam angkot ini bergerombol dan berpencar duduknya. Lelaki di depan saya mengeluarkan handphone dan mulai berkomunikasi dengan mereka bertiga lewat sms.

Saya berdoa dalam hati semoga tidak sampai mereka melakukan aksi jahat atau apapun yang menyebabkan penumpang di dalam angkot ini terluka. Dan untunglah perempuan yang duduk ketakutan itu sudah turun sehingga niat jahat lelaki itu tak kesampaian. Seandainya dia nekat saya mau teriakin atau saya tegur lelaki itu. Mungkin supir juga sudah curiga dengan mereka ini.

Setelah perempuan itu turun lalu banyak penumpang yang naik tetapi laki-laki dan entah apa yang mereka bicarakan lewat sms akhirnya mereka turun tidak jauh dari perhentian akhir angkot yang saya naiki. Gila, saya deg deg an dan udah gambling aja bila sampai terjadi hal yang buruk. Sampai mereka turun pun saya perhatikan mereka yang langsung menghilang dan hanya lelaki yang di depan saya di tugaskan untuk membayar semua.

Saya hanya meminta bila pengguna angkot agar berhati-hati. Banyak saya lihat diangkot sambil mencet mencet tombol handphone dan ga sadar di sampingnya ngeliatin tak kedip. Saya sampai geregetan sendiri , apa ga punya waktu nunggu sampai di tempat yang aman nanti kalau dicopet tuh handphone ntar cuma nangis.

Saya hanya prihatin bagaimana orang tidak beralih ke kendaraan pribadi ataupun beramai-ramai beli motor jika kendaraan umum yang ada tidak memberikan rasa aman bagi yang naik angkot. Memang tidak semua penumpang angkot adalah pencopet tapi tak ada salahnya kenali mereka dari gerak-geriknya. Peka sedikitlah , saat mata meleng tangan dibawah tas merayap mencomot isi tas kita. Sebab pernah terjadi waktu naik angkot juga dalam perjalanan pulang kerja, dompet seorang ibu sampai jatuh dibawah kaki saya karena digeser dengan tas seorang penumpang disebelah saya.

Saya sengaja memperhatikan dompet tersebut dan akan mencekal tangan yang akan mengambil dompet itu sebab si ibu yang punya dompet ga sadar kalau dompetnya jatuh. Lalu saya ambil dompet itu dan saya berikan ke ibu tersebut yang sudah pindah tempat duduk. Lelaki itu menoleh kepada tangan saya yang mengembalikan dompet itu. Si Ibu yang melihat mata lelaki itu segera menghardiknya "Apa kamu mau copet dompet saya ya?" Lelaki itu hanya menggeleng dan segera turun dari angkot.

Selain itu , waktu pulang kantor juga, dalam perjalanan naik bus kopaja. Lalu ada seorang lelaki duduk disebelah saya. Saat duduk koq ada yang aneh di kantong celana saya seperti ada yang meraba. Saya coba liat eeh ternyata ada jari dari lelaki yang duduk disebelah saya. Dia pura-pura menghadap ke depan dengan tangan melipat di dada tapi jari-jarinya berusaha masuk ke dalam kantong celana saya. Alhasil, itu jari saya angkat tinggi-tinggi dan saya bicara keras di dalam bus , " Lo mau ngapain pak tanganya masuk ke kantong celana gue?" Karena malu atau takut digebukin orang itu langsung turun di lampu merah tanpa menengpk ke arah saya. Parah!

Semoga hal tersebut tidak terjadi pada kita semua apalagi para pengguna jasa angkutan umum. Berdoa sebelum berangkat kerja mungkin salah satunya untuk menghindari hal-hal buruk ataupun sesuatu yang jahat terjadi pada kita dalam perjalanan.

Jakarta , 04 November 2011
Veronica Setiawati

PS : Waspadalah! :)

sumber gambar : google.com